Aksin, SH pengacara dari Aksin Law Firm/Foto: istimewa

Menteri Ristek Dikti, Satryo Soemantri Brodjonegoro masih jadi sorotan alih-alih di- bully. Ia menjadi noda hitam dalam catatan 100 hari kerja Kabinet Merah Putih.

Berbagai komentar negatif tertuju kepada Menteri Satryo, termasuk Silvia Ratnawati Brodjonegoro, sang istri. “Dengan segala hormat, kami mohon Bapak Presiden RI, Jenderal TNI Pur Prabowo Subianto mengevalusi yang bersangkutan,” ujar Aksin, SH seorang pengacara dari Aksin Law Firm.

Kepada pers di Jakarta hari ini (22/1), Aksin menilai, aksi ASN Kementerian Ristek Dikti sebagai fenomena gunung es. “Bisa dipastikan ada satu sebab yang fundamental. Ibarat gunung es, pada waktunya pasti akan mencair. Fenomena ini tak bisa dipandang remeh,” tegas lawyer kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, itu.

Foto kolase Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo puluhan pegawai kementeriannya, Senin (20/1/2025).

Persoalan di Kementerian Ristek Dikti harus ada solusi mendasar. Sebab, aspirasi yang menggelegak menjadi aksi demonstrasi harus dilihat dari perspektif “fox populi, fox dei”. Suara rakyat adalah suara Tuhan.

“Pendemo menteri adalah aspirasi dari lapisan paling bawah di Kementerian. Sudah sepatutnya Kepala Pemerintahan menelisik apa yang terjadi di balik peristiwa itu,” tambah Aksin pula.

Jika kita menggunakan analogi sederhana, Kementerian sebagai sebuah strktur komunitas keluarga. Jika terjadi persoalan atau kegaduhan di dalamnya, maka yang bertanggung jawab adalah kepala rumah tangga. “Dengan kata lain, Menteri Satryo harusnya introspeksi dan bertanggung jawab atas persoalan dan dinamika yang terjadi di kementeriannya,” tegas Aksin.

Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro /Foto: tangkap layar

Menelisik pemberitaan yang viral di media massa, tak bisa disangkal, persoalan ini akan terus bergulir. Satu per satu, borok menteri dan sang istri terkuak melalui testimoni orang-orang di Kementerian tersebut.

“Masyarakat bisa menarik Kesimpulan, Menteri Satryo Soemantro Brodjonegoro arogan. Orang jawa bilang ‘kemaki’, ‘kemlungkung’, ‘adigang-adigung-adiguna’,” tambah lawyer yang berkantor di Menara 165 Jakarta Selatan, itu. Sikap yang demikian, menjadi paradoks dengan jabatan yang diemban sebagagi Menteri Ristek Dikti.

“Sebuah Kementerian yang membidangi persoalan pendidikan tinggi, sains, keilmuan, teknologi, tidak pantas dipimpin menteri dengan perangai kasar, ringan tangan, dan mengabaikan hukum serta tata pemerintahan. Saya pribadi, sangat mendukung jika Bapak Presiden mencopot Menteri Satryo dan menggantinya dengan menteri yang lebih pantas,” pungkas Aksin.***

You May Also Like

Keras! Ketum GEMPITA Ancam Seret Cawabup Juhendra Siregar ke Ranah Hukum Gegara Dompleng Program Makan Bergizi

Pada Rabu (2/10/2024), dr. Sumarjati Arjoso, Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Masyarakat…

Cawabup Juhendra Siregar Mendompleng Program Makanan Bergizi GEMPITA di Rejang Lebong: Memalukan!

Juhendra Siregar, salah satu calon Wakil Bupati Rejang Lebong, tengah menjadi sorotan…

GEMPITA Resmi Layangkan Somasi, Cawabup Juhendra Siregar Didesak lakukan 4 Poin Ini

Gerakan Milenial Pencinta Tanah Air (GEMPITA) resmi melayangkan surat somasi kepada Juhendra…

3 Paslon Sudah Daftar di KPU Toba, Incumbent Poltak Sitorus Pede Diusung Koalisi ‘Gemuk’

Waktu terakhir pendaftaran kepala daerah, pasangan calon bupati-wakil bupati Toba, Poltak Sitorus…